muak....
Selasa, 28 Juni 2011 by Desti Andriani in

jujur saya takut banget dengan semua ini....saya cape' saya muak dihantu-hantui kayak gini mulu...
kalo anda orang baik-baik tolong ngomong baik-baik, siapa anda sebenarnya jangan bikin penasaran....
saya juga punya batas kesabaran untuk bersabar....

         siapa anda saya ga pernah kenal kenapa berani sekali mulut anda mengatakan saya seperti itu,,,
         tolong jaga omongan anda....saya ga pernah sama sekali menggangu anda, jadi jangan lagi anda ganggu
         saya.....

sekali lagi saya mohon..tolong biarkan saya dengan kehidupan saya, jangan hantui kehidupan saya lagi...
Terima Kasih.......!!!!!!!!!

detik-detik UAS
Minggu, 26 Juni 2011 by Desti Andriani in

inilah detik detik kegalauan akan semakin bertambh dengan adanya UAS...aaa padahal aku belum belajar apa apa untuk uas.Tapi apa boleh buat UAS udah didepan mata besok jam 08.00 aku harus duduk manis diruangan A1 menegerjakan soal yang sama sekali aku ga ketahui.... besok ujiannya b.inggris pula aku ga tau sama sekali apa pelajarannya.jujur ini pelajaran yang paling sulit masuk, dan paling sulit dimengerti...

Mungkin karna aku dari dulu emang sudah ngcap bahasa inggris itu pelajaran paling sulit makanya sampai sekarang ga bisa-bisa.

Tapi aku berusaha untuk mencobanya.... berusaha bisa sama seperti yang lainnya...
ketika aku patah semangat aku inget yang di bilang abang A.FUADI ''man jadda wa jadda''......hehehe

oke aku cukupkan sampai disini dulu postingan geje ini aku ingin belajar dulu,,, semoga bisa masuk dan dapet nilai A ++++++++ (#ngarep abis)...

dadah.....:D

Tolong Aku
Selasa, 21 Juni 2011 by Desti Andriani in

Tolong aku sahabatku

Dengarkan jerit hatiku

Tentang dia, tentang dia, masih slalu tentang dia

Ajak aku bersamamu

Kemanapun engkau mau

Tenangkan aku, tenangkan aku, sabarlah tenangkan aku

Dia pernah membuatku merasa sempurna

Hingga akupun menjanjikan slamanya

Namun ternyata mimpi yang dia punya berbeda, berbeda…

Aku takkan bisa hidup tanpa dia

Dia yang membuat aku bahagia

Tolong aku untuk melupakan dia

Sungguh hanya itu yang aku pinta 

Berkorban Itu Indah..:D
Senin, 13 Juni 2011 by Desti Andriani in


Musim hujan sudah berlangsung selama dua bulan sehingga dimana-mana pepohonan tampak menjadi hijau. Seekor ulat menyeruak di antara daun-daun
hijau yang bergoyang-goyang diterpa angin. ” Apa Khabar daun hijau,”!! katanya. Tersentak daun hijau menoleh ke arah suara yang datang. “Oo,
kamu ulat. Badanmu kelihatan kecil dan kurus, mengapa?” tanya daun hijau. “
Aku hampir tidak mendapatkan dedaunan untuk makananku”. ” Bisakah engkau
membantuku sobat?” kata ulat kecil. “Tentu..tentu..mendekatlah ke
mari.”
Daun hijau berpikir, Jika aku memberikan sedikit dari tubuhku ini
untuk makanan si ulat, aku akan tetap hijau, hanya saja aku akan kelihatan
belobang-lobang. tapi tak apalah. Perlahan-lahan ulat menggerakkan
tubuhnya menuju daun hijau. Setelah makan dengan kenyang, ulat berterima kasih kepada daun hijau yang telah merelakan bagian tubuhnya menjadi makanan si ulat.
Ketika ulat mengucapkan terima kasih kepada sahabat yang penuh kasih
dan pengorbanan itu, ada rasa puas didalam diri daun hijau. Sekalipun
tubuhnya kini berlobang disana sini namun ia bahagia bisa melakukan bagi ulat kecil yang lapar. Tidak lama berselang ketika musim panas datang daun hijau menjadi kering dan berubah warna. Akhirnya ia jatuh ketanah, disapu
orang dan dibakar.

Apa yang terlalu berarti di dalam hidup kita sehingga kita enggan berkorban sedikit saja bagi sesama ? Tokh akhirnya semua yang ada akan binasa. Daun hijau yang baik mewakili orang-orang yang masih mempunyai “hati” bagi sesamanya. Yang tidak menutup mata ketika melihat sesamanya dalam kesulitan. Yang tidak membelakangi dan seolah-olah tidak mendengar ketika sesamanya berteriak minta tolong. Ia rela melakukan sesuatu untuk kepentingan orang lain dan sejenak mengabaikan kepentingan diri sendiri.
merelakan kesenangan dan kepentingan diri sendiri bagi sesama memang
tidak mudah, tetapi indah.
Ketika berkorban, diri kita sendiri menjadi seperti daun yang berlobang
namun itu sebenarnya tidak mempengaruhi hidup kita. Kita akan tetap
hijau,

Allah akan tetap memberkati dan memelihara kita. Bagi “daun hijau” , berkorban merupakan satu hal yang mengesankan dan terasa indah serta memuaskan. Dia bahagia melihat sesamanya bisa tersenyum karena pengorbanan yang ia lakukan. Ia juga melakukannya karena menyadari
bahwa ia tidak akan selamanya tinggal sebagai daun hijau. Suatu hari ia akan kering dan jatuh. Demikianlah hidup kita, hidup ini hanya sementara kemudian
kita akan mati. itu sebabnya isilah hidup ini dengan perbuatan-perbuatan
baik : kasih, pengorbanan, pengertian, kesetiaan, kesabaran dan kerendahan hati.

Jadikanlah berkorban itu sebagai sesuatu yang menyenangkan dan membawa sukacita tersendiri bagi anda. Dalam banyak hal kita bisa berkorban. mendahulukan kepentingan sesama, melakukan sesuatu bagi mereka, memberikan apa yang kita punyai dan masih banyak lagi pengorbanan yang bisa dilakukan.